Pemain terbaik di posisi masing-masing berkumpul di Istanbul, Turki untuk bertanding di turnamen sepak bola robot.
Tim maupun pelatih mereka telah berkumpul untuk berebut RoboCup, puncak turnamen sepakbola non-makhluk hidup di planet ini.Segala macam berkumpul menjadi satu di turnamen ini, dari yang canggih hingga yang biasa-biasa saja.
Inggris untuk pertama kalinya mengirimkan wakilnya ke turnamen ini.
Kalahkan tim manusia
Tahun ini merupakan penyelenggaraan RoboCup yang ke-14. Tujuan RoboCup adalah untuk mencoba membentuk satu tim robot yang bisa mengalahkan manusia pada tahun 2050 nanti.Panitia terus mendorong inovasi dalam pembuatan robot yang bisa mengatasi persoalan-persoalan dalam permainan sepakbola.
Bukan hanya pelatih harus mengatasi persoalan mendasar seperti penglihatan, tetapi mereka harus mencari cara agar robot-robot itu bisa bekerja sama dalam satu tim.
Walau robot dalam satu tim bisa saling tukar informasi menggunakan pemancar tanpa kabel, tetapi campur tangan manusia tidak diperbolehkan ketika pertandingan berlangsung.
Permainan juga harus bersih dalam pengertian tidak boleh menabrak, menghalangi atau menyentuh.
Tim Inggris diwakili Edinferno dari Universitas Edinburgh yang akan bersaing dengan 27 tim lainnya di liga yang disebut Liga Paltform Standar.
Setiap tim menggunakan robot-robot Nao menyerupai manusia bikinan perusahaan Aldebaran Robotics dari Prancis. Namun demikian perangkat lunak seperti sensor, penggerak kaki dan pengatur gerakan semuanya diserahkan kepada tim masing-masing untuk memaksimalkan kelebihan.
Ada juga liga dengan kreasi robot yang bebas. Dengan perangkat lunak maupun kerasnya diserahkan ke masing-masing peserta. Inggris diwakili oleh tim dari Universitas Wales dan Oxford.
Sejumlah sekolah menengah Inggris juga berkompetisi untuk tingkat junior.
Masih ada kompetisi lain yang sifatnya simulasi, baik 2 dimensi atau 3 dimensi, dan robot kecil.
Tahun 2010 sekitar 500 tim dari 40 negara termasuk Iran, Taiwan dan Cile ambil bagian dalam berbagai kompetisi RoboCup.
Di beberapa tahun terakhir, turnamen ini berkembang tidak sekadar mengenai robot dan sepakbola tetapi juga kreasi dan inovasi robot untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga maupun membantu pelayanan darurat.