Pages

Featured Posts

Rabu, 13 Juli 2011

Miokarditis


miokarditisDiagnosis dan Penatalaksanaan Pada Miokarditis

Miokarditis adalah istilah kolektif untuk penyakit inflamasi otot jantung dengan penyebab yang berbeda. Meskipun sejumlah besar miokarditis asimtomatik berlalu, mereka dapat memicu untuk gangguan jantung yang mengancam jiwa irama jantung dan kematian mendadak untuk memimpin. Apakah lapisan jantung (endocardium) dan jantung meliputi (epicardium terpengaruh), ini disebut Pankarditis.

Dasar Kelainan : Peradangan miokardium.

I. Diagnosa Miokarditis
  • Keluhan Pokok
  • Tanda Penting
    • Takikardi
    • Kardomegali (cepat terjadi)
    • Bunyi jantung melemah
    • Irama gallop; Tanda-tanda gagal jantung, terutama gagal jantung kanan.
  • Pemeriksaan Laboratorium
  • Pemeriksaan Khusus
    1. Pemeriksaa EKG: Tidak khas
      • ST-T changes inferior
      • Gangguan konduksi jantung
    2. Foto Toraks: Tidak khas
      • Pembesaran jantung dengan efusi perikard atau pleura.
    3. Ekokardiografi:
      • Pembesaran jantung kiri
      • Dapat di bedakan dengan kardiomiopati hipertrofi dan mitral stenosis.

II. Komplikasi Miokarditis
  1. Gagal jantung kongestif
  2. Aritmi jantung
  3. Gangguan konduksi jantung (Blok total)
  4. Kardiomiopati kongestif/dilated
  5. Efusi pericardial
  6. AV blok total
  7. Trobi kardial

III. Penatalaksanaan Miokarditis
A.Terapi Umum
  1. Istirahat
    • Bed rost total
  2. Diet
  3. Medikamentosa Obat pertama:
    • Pengobatan infeksi
    • Digitalis: hati-hati
    • Kortikostiroid pada kasus berat.
      • Obat alternative : -
B.Terapi Komplikasi
  • Blok total: alat pacu jantung (pacemaker).

IV. Prognosisi Miokarditis
  • Sebagian cepat sembuh cepat, kadang jadi kronis.
  • Prognosis buruk bila:
    1. Umur muda, sering mati mendadak
    2. Bentuk akut fulminan karena virus atau difteri
    3. Miokarditis yang sangat progresif
    4. Bentuk kronis yang berlanjut menjadi kardiomiopati
    5. Penyakit chaga.

Sumber: http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-penatalaksanaan-pada-miokarditis.html


Artikel Terkait:

Jumat, 01 April 2011

Varises

Pengertian Penyakit Varises

Penyakit varises adalah pelebaran pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena berfungsi mengangkut darah, sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung. Varises sangat mengganggu penampilan karena berwarna kebiru – biruan yang terletak pada betis. Varises dapat terjadi dimana saja pada bagian tubuh, pada kaki, tangan, esophagus, scrotum dan vulva. Kali ini kita akan membahas tentang varises pada kaki.


Penyebab Varises

Penyebab utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena. Pada pembuluh vena terdapat katup – katup yang berfungsi untuk menahan agar darah tidak turun/bergerak mundur. Dengan adanya katup pada pembuluh vena menyebabkan darah akan terus mengalir ke arah jantung. Katup yang rusak atau lemah akan membuat darah bergerak mundur yang mengakibatkan darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah yang disebut sebagai varises.


Faktor Resiko Varises

Faktor resiko varises adalah faktor yang mendukung terjadinya varises atau faktor – faktor yang menjadi pemicu varises. Faktor resiko varises adalah:
  1. Faktor genetik/keturunan. Varises yang terjadi pada usia muda dan tidak diketahui penyebabnya kemungkinan besar varises tersebut disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan.
  2. Kehamilan. Kehamilan menyebabkan berat badan bertambah yang akan membebani kaki dan pembuluh darah vena yang mengakibatkan aliran darah dari kaki terhambat.
  3. Umur. Semakin tua umur semakin beresiko menderita varises karena semakin tua elastisitas pembuluh darah termasuk pembuluh darah vena semakin berkurang.
  4. Seks. Wanita cenderung untuk menderita varises dibandingkan dengan pria karena perubahan hormonal selama kehamilan , atau menopause premenstruation bisa menjadi faktor penyebab varises. Terapi pengganti hormon dan pil KB dapat memicu varises. Hormon wanita cenderung untuk melemahkan dinding pembuluh darah vena.
  5. Terlalu lama berdiri. Terlalu lama berdiri menyebabkan kaki terlalu lama menahan beban tubuh yang mengakibatkan beban pembuluh darah vena bertambah berat, akibatnya vena mengalami pelebaran.
  6. Memakai sepatu hak terlalu tinggi. Memakai sepatu dengan hak tinggi menyebabkan otot tumit tidak dapat bekerja secara maaksimal membantu pembuluh darah vena.
  7. Obesitas. Kelebihan berat badan akan membuat beban pembuluh darah vena semakin tinggi sehingga beresiko menderita varises.

Gejala dan Tanda Varises

Gejala dan tanda-tanda yang terdapat pada varises adalah:
  1. Pembuluh darah vena akan menonjol di permukaan kulit yang berwarna ungu atau biru gelap biasa tampak seperti tali sepatu, paling sering muncul pada betis bagian belakang. Jika varises sudah kronik maka akan tampak pembuluh darah vena yang menyerupai jaring laba – laba (spider navy).
  2. Varises juga dapat terbentuk di tempat-tempat lain di kaki mulai dari pangkal paha ke pergelangan kaki. Gejala – gejala varises yang dirasakan adalah :
  3. Perasaan pegal dan berat pada kaki
  4. Rasa terbakar, kram, berdenyut dan bengkak pada kaki bagian bawah
  5. Nyeri pada kaki semakin bertambah jika berdiri terlalu lama.
  6. Kadang – Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
  7. Kaki bengkak karena adanya bendungan pembuluh darah vena.
  8. Pada varises yang telah kronik, pada betis bagian belakang akan tampak urat – urat kebiruan dan berkelok – kelok.

Komplikasi Varises

Varises jarang menimbulkan komplikasi. Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada varises adalah:
  1. Ulkus atau borok. Ulkus atau borok sering terjadi terutama pada daerah dekat mata kaki.
  2. Gumpalan darah. Jika varises semakin membesar maka akan terbentuk gumpalan – gumpalan darah yang disebut sebagai thrombophlebitis. Selanjutnya kaki akan semakin membengkak akibat gumpalan – gumpalan darah yang membutuhkan penanganan medis.

Penanganan dan Obat Varises

Untuk penanganan dan obat varises, dokter dapat melakukan operasi (pembedahan), obat oral atau obat suntik yang tergantung dari berat ringannya varises. Pengobatan varises adalah:
  1. Memakai stoking kompressi. Stoking kompressi memiliki berbagai macam ukuran dan kekuatan penekanan. Stoking kompressi bermanfaat untuk memperbaiki pembengkakan, pertukaran nutrisi, dan meningkatkan mikrosirkulasi pada kaki yang terdapat varises. Selain itu bermanfaat untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan akibat penyakit ini. Memakai stoking kompresi harus kuat tapi tidak selalu harus ketat. Jika dengan memakai stoking kompresi, varises tidak mengalami penyembuhan maka harus dipertimbangkan pengobatan yang lain.
  2. Sclerotherapy . Dalam prosedur ini, dokter menyuntikkan obat kedalam varises yang akan membuat varises menyusut. Obat yang sering digunakan adalah golongan sklerosan seperti polidocanol (POL) and sodium tetradecyl sulphate (STS). Sclerotherapy telah digunakan untuk mengobati varises selama 150 tahun.
  3. Bedah laser. Dokter menggunakan teknologi baru yaitu bedah laser untuk menutup pembuluh darah varises yang kecil dan varises yang menyerupai sarang laba-laba.
  4. Endovenous thermal ablation. Endovenous thermal ablation adalah metode pengobatan varises yang tergolong efektif untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang namun tidak semua dokter dapat melakukan teknik ini karena harus kursus dan memiliki peralatannya yang lumayan mahal.
  5. Vein stripping. Vein stripping adalah membuang sebagian atau keseluruhan vena varises. Ini merupakan prosedur rawat jalan bagi kebanyakan orang.
  6. Ambulatori phlebectomy. Dokter akan menghilangkan varises yang lebih kecil melalui serangkaian tusukan kecil pada kulit. Hanya bagian kaki Anda yang ditusuk yang mati rasa dalam prosedur ini dan umumnya parut yang terjadi minimal.

Obat Tradisional – Herbal Varises

Obat herbal yang dapat digunakan untuk varises adalah herbal yang berfungsi meningkatkan dan memperlancar aliran darah. Obat herbal tersebut adalah bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe, ginko biloba dan cabai merah. Obat herbal tersebut dapat anda makan langsung pada saat anda makan seperti bawang merah, bawang putih dan cabai merah. Suplemen ginko biloba dapat anda beli di apotik dan sudah tersedia dalam bentuk kapsul. Suplemen Ginko biloba memiliki efek samping yaitu darah yang terlalu encer jika dikonsumsi dalam jangka panjang karena itu sebelum makan ginko biloba anda konsultasi dulu dengan dokter dan selama makan ginko biloba anda harus rajin cek darah. Adapun bawang merah, bawang putih dan cabai merah tidak memiliki efek samping walaupun di makan dalam jangka panjang. Susu kedelai mengandung tinggi lesitin dan antioksidan flavonoid yang sangat membantu memperlancar aliran darah.


Cara Mencegah dan Menghilangkan Varises di Kaki
  1. Jika anda mengalami obesitas maka turunkan berat badan anda hingga mencapai berat badan ideal.
  2. Perbanyak makanan dan minuman yang mengandung antioksidan tinggi seperti sayur-sayuran hijau, buah apel, wortel dan jeruk. Dianjurkan minum susu kedelai karena mengandung tinggi flavonoid yang mengandung antioksidan, vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc yang sangat bermanfaat untuk mencegah dan membantu pemulihan pembuluh darah vena.
  3. Jangan berdiri terlalu lama. Jika pekerjaan anda dituntut untuk berdiri lama maka usahakan tidak diam namun sekali – sekali anda berjalan agar otot anda tidak statis (diam) dan sekali – kali anda duduk istirahat.
  4. Mengganti sepatu hak tinggi dengan sepatu yang hak rendah, jika diperbolehkan pakailah sepatu tanpa hak.
  5. Hindari kaos kaki dan stocking yang terlalu ketat.
  6. Rajin berolahraga yaitu olahraga yang menggunakan kaki sebagai tumpuan seperti berjalan cepat, jogging, bersepeda dan renang minimal 30 menit/hari.
  7. Pada saat tidur, tinggikan kaki anda, lebih tinggi dari posisi pinggul atau jantung anda. Posisi kaki yang lebih tinggi dari jantung akan memudahkan aliran darah vena kembali ke jantung.
  8. Selesai beraktivitas atau bekerja, kaki diluruskan (jangan ditekuk) kemudian anda baring, angkatlah kaki sekitar 20 cm agar lebih tinggi dari posisi jantung selama 20 menit. Tahan kaki anda dengan bantal atau apa saja agar anda rileks.
  9. Kurangi konsumsi garam dan makan yang mengandung kolesterol tinggi.
  10. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah. Juga makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc seperti gandum dan kacang kedelai (susu kedelai).
  11. Jangan memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan pembuluh vena pecah. Lakukan pemijatan ringan dan lembut pada daerah yang rawan mengalami varises secara ringan dan teratur dari arah bawah ke atas (ke arah jantung) dengan menggunakan balsam atau minyak urut. Tujuan dari pemijatan pada daerah kaki yang rawan varises adalah untuk membantu melancarkan aliran darah pada kaki tersebut.

Sumber: http://dokter-herbal.com/varises.html

Regurgitasi Katup Aorta (Inkompetensia Aorta, Insuffisiensi Aorta, Aortic Regurgitation)

DEFINISI
Regugitasi Katup Aorta (Inkompetensia Aorta, Insuffisiensi Aorta), Aortic Regurgitation) adalah kebocoran pada katup aorta yang terjadi setiap kali ventrikel mengalami relaksasi.

Katup & ruang jantung

Regurgitasi katup aorta


PENYEBAB
Dulu penyebab utama dari regurgitasi katup aorta di Amerika Utara dan Eropa Barat adalah demam rematik dan sifilis. Sekarang kedua penyakit ini sudah jarang ditemukan karena antibiotik telah digunakan secara luas. Di wilayah lainnya, kerusakan katup akibat demam rematik masih sering terjadi.

Selain demam rematik, penyebab lainnya yang paling sering ditemukan adalah:
- melemahnya katup
- bahan fibrosa akibat degenerasi miksomatous
Degenerasi miksomatous merupakan kelainan jaringan ikat yang diturunkan, yang memperlemah jaringan katup jantung dan membuatnya meregang secara tidak normal dan kadang sobek.
- kelainan bawaan
- infeksi bakteri
- cedera
- faktor lainnya yang tidak diketahui

Sekitar 2% anak laki-laki dan 1% anak perempuan dilahirkan dengan katup berdaun dua yang biasanya berdaun tiga, yang dapat menyebabkan regurgitasi ringan.


GEJALA
Regurgitasi katup aorta yang ringan tidak menimbulkan gejala selain murmur jantung yang khas (setiap kali ventrikel kiri mengalami relaksasi), yang dapat didengar melalui stetoskop .

Pada regurgitasi yang berat, ventrikel kiri mengalirkan sejumlah besar darah, yang menyebabkan pembesaran ventrikel dan akhirnya menjadi gagal jantung. Gagal jantung menyebabkan sesak nafas sewaktu melakukan aktivitas atau sewaktu berbaring telentang, terutama pada malam hari. Duduk tegak memungkinkan dialirkannya cairan dari paru-paru bagian atas sehingga pernafasan kembali normal.

Penderita juga mungkin mengalami palpitasi (jantung berdebar) yang disebabkan oleh kontrasksi yang kuat dari ventrikel yang membesar. Bisa terjadi nyeri dada, terutama pada malam hari.


DIAGNOSA
Diagnosis regurgitasi katup aorta biasanya ditegakkan bila:
- pada pemeriksaan dengan stetoskop terdengar bunyi murmur jantung yang khas
- pada pemeriksaan fisik ditemukan kelainan yang menunjukkan adanya regurgitasi katup aorta (misalnya kelainan denyut nadi tertentu)
- pada rontgen dada ditemukan pembesaran jantung.

Elektrokardiogram dapat menunjukkan perubahan dari irama jantung dan tanda-tanda dari pembesaran ventrikel kiri. Ekokardiografi dapat memberikan gambaran katup yang rusak dan bisa menunjukkan beratnya penyakit.


PENGOBATAN
Untuk mencegah infeksi pada katup jantung yang rusak, setiap sebelum menjalani tindakan gigi atau pembedahan, kepada penderita diberikan antibiotik. Tindakan tersebut juga dilakukan pada regurgitasi katup aorta yang ringan. Jika timbul gejala gagal jantung, harus dilakukan pembedahan sebelum ventrikel kiri mengalami kerusakan yang menetap.

Sebelum pembedahan dilakukan, gagal jantung diobati dengan digoksin dan penghambat ACE, atau obat lain yang melebarkan pembuluh darah dan mengurangi kerja jantung. Biasanya katup akan diganti dengan katup mekanik atau katup yang sebagian dibuat dari katup babi.

Stenosis Katup Pulmoner (Pulmonic Stenosis)


DEFINISI
Stenosis Katup Pulmoner (Pulmonic Stenosis)adalah penyempitan lubang katup pulmoner, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.


PENYEBAB
Stenosis katup pulmoner jarang terjadi pada orang dewasa, dan biasanya merupakan suatu kelainan bawaan.

Kelainan Katup Jantung


DEFINISI
Jantung memiliki empat ruangan, 2 ruangan kecil di atas (atrium) dan 2 ruangan besar di bawah (ventrikel). Setiap ventrikel memiliki satu katup masuk searah dan satu katup keluar searah. Katup trikuspidalis membuka dari atrium kanan ke dalam ventrikel kanan, dan katup pulmonalis membuka dari ventrikel kanan ke dalam arteri pulmonalis. Katup mitral membuka dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri, dan katup aorta membuka dari ventrikel kiri ke dalam aorta.

Katup-katup jantung bisa mengalami kelainan fungsi baik karena kebocoran (regurgitasi katup) atau karena kegagalan membuka secara adekuat (stenosis katup). Keduanya dapat mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah. Kadang-kadang satu katup mempunyai kedua masalah tersebut.

katup jantung

Beberapa jenis kelainan katup jantung:
  1. Regurgitasi Katup Mittral
  2. Prolaps Katup Mitral
  3. Stenosis Katup Mitral
  4. Regurgitasi Katup Aorta
  5. Stenosis Katup Aorta
  6. Regurgitasi Katup Trikuspidalis
  7. Stenosis Katup Trikuspidalis
  8. Stenosis Katup Pulmoner.

Hipertrofi Kardiomiopati


DEFINISI

Hipertrofi Kardiomiopati (Hypertrophic Cardiomyopathy) merupakan sekumpulan penyakit jantung yang ditandai dengan adanya penebalan pada dinding ventrikel.

Kardiomiopati Hipertrofik


PENYEBAB
Kardiomiopati hipertrofik bisa terjadi sebagai suatu kelainan bawaan. Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa dengan akromegali (terjadi akibat kelebihan hormon pertumbuhan di dalam darah) atau pada penderita hemokromositoma (suatu tumor yang menghasilkan adrenalin). Penderita neurofibromatosis juga bisa mengalami kardiomiopati hipretrofik.

Biasanya setiap penebalan pada dinding otot jantung mencerminkan reaksi otot terhadap peningkatan beban kerja jantung dan penyebab yang khas dari keadaan ini adalah:
- tekanan darah tinggi
- penyempitan katup stenosis (stenosis katup aorta)
- keadaan lainnya yang menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari jantung.

Tetapi penderita kardiomiopati hipertrofik tidak memiliki keadaan-keadaan tersebut. Bahkan penebalan pada kardiomiopati hipertrofik biasanya merupakan akibat dari kelainan genetik yang diturunkan.

Jantung menebal dan lebih kaku dari normal dan lebih tahan terisi oleh darah dari paru-paru. Sebagai akibatnya terjadi tekanan balik ke dalam vena-vena paru, yang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam paru-paru, sehingga penderita mengalami sesak nafas yang sifatnya menahun. Penebalan dinding ventrikel juga bisa menyebabkan terhalangnya aliran darah, sehingga mencegah pengisian jantung yang sempurna.


GEJALA
Gejala-gejalanya berupa:
- pingsan
- nyeri dada
- palpitasi yang disebabkan oleh denyut jantung yang tidak beraturan
- gagal jantung yang disertai sesak nafas.

Denyut jantung yang tidak beraturan bisa menyebabkan kematian mendadak.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, seperti terdengarnya suara jantung yang khas pada pemeriksaan dengan stetoskop. Diagnosis biasanya diperkuat dengan pemeriksaan EKG, ekokardiogram atau rontgen dada. Jika akan dilakukan pembedahan mungkin perlu dilakukan kateterisasi jantung untuk mengukur tekanan di dalam jantung.


PENGOBATAN
Pengobatan terutama ditujukan untuk mengurangi tahanan jantung. Pengobatan utama adalah beta-blocker dan penghambat saluran kalsium, diminum sendiri-sendiri atau bersamaan. Pembedahan untuk mengangkat sebagian otot jantung bisa memperbaiki curah jantung, tetapi hanya dilakukan pada penderita yang gejalanya tidak membaik dengan terapi obat. Pembedahan dapat meringankan gejala, tetapi tidak mengurangi risiko kematian.

Sebelum dilakukan tindakan pencabutan gigi atau prosedur bedah, untuk mengurangi resiko infeksi di dalam lapisan jantung (endokarditis infektif), dapat diberikan antibiotik. Sekitar 4% penderita meninggal setiap tahunnya. Kematian biasanya terjadi mendadak. Kematian karena gagal jantung yang menahun lebih jarang terjadi.

Kardiomiopati Restriktif


DEFINISI
Kardiomiopati Restriktif (Restrictive Cardiomyopathy) merupakan sekumpulan kelainan otot jantung dimana dinding ventrikel menjadi kaku, tetapi tidak selalu disertai dengan penebalan dinding ventrikel dan tidak selalu disertai dengan adanya tahanan pengisian darah yang normal. Merupakan bentuk kardiomiopati yang paling jarang terjadi, yang memberikan banyak gambaran yang serupa dengan kardiomiopati hipertrofik.


PENYEBAB
Penyebabnya biasanya tidak diketahui.

Memiliki 2 tipe dasar:
  1. Otot jantung secara bertahap digantikan oleh jaringan parut
  2. Otot jantung disisipi oleh bahan abnormal seperti sel-sel darah putih.
    Penyisipan lainnya bisa disebabkan oleh amiloidosis dan sarkoidosis.
    Jika tubuh terlalu banyak mengandung zat besi, maka zat besi akan terkumpul di dalam otot jantung, seperti yang terjadi pada kelebihan zat besi (hemokromatosis). Penyebabnya mungkin juga tumor yang menyerang jaringan jantung.

Karena jantung menahan/melawan pengisian darah, jumlah darah yang dipompakan akan mencukupi jika penderita dalam keadaan istirahat, tetapi tidak akan mencukupi jika penderita melakukan aktivitas.


GEJALA
Kardiomiopati restriktif menyebabkan gagal jantung yang disertai sesak nafas dan pembengkakan jaringan (edema). Nyeri dada dan pingsan lebih jarang terjadi. Sering ditemukan irama jantung abnormal dan palpitasi (jantung berdebar).


DIAGNOSA
Diagnosis terutama ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, EKG dan ekokardiogram. MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai struktur jantung. Untuk memastikan diagnosis, biasanya perlu dilakukan kateterisasi jantung untuk mengukur tekanan dan biopsi otot jantung untuk menentukan bahan yang menyusup ke dalam otot jantung.

Kateterisasi Jantung


PENGOBATAN
Sebagian besar pengobatan masih belum memuaskan. Misalnya diuretik, yang biasanya digunakan untuk terapi gagal jantung, dapat menyebabkan berkurangnya jumlah darah yang masuk ke dalam jantung dan memperburuk keadaan. Obat-obatan yang dalam keadaan normal digunakan dalam gagal jantung untuk mengurangi beban kerja jantung, biasanya tidak akan membantu karena bisa terlalu banyak mengurangi tekanan darah.

Kadang-kadang penyebabnya dapat diobati untuk mencegah bertambah buruknya kerusakan jantung atau bahkan untuk memperbaikinya. Misalnya memindahkan darah dalam selang waktu yang teratur, akan mengurangi pengendapan zat besi pada penderita kelebihan zat besi. Pada penderita yang memiliki sarkoidosis bisa diberikan corticosteroid. Sekitar 70% penderita akan meninggal dalam waktu 5 tahun setelah gejala-gejalanya timbul.

Kardiomiopati


DEFINISI
Peyakit kardiomiopati adalah kelainan progresif yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur atau terganggunya fungsi dinding otot pada bilik jantung sebelah bawah (ventrikel).

Terdapat 3 bentuk kardiomiopati:
  1. Kardiomiopati Kongestif Yang Berdilatasi
  2. Kardiomiopati Hipertrofik
  3. Kardiomiopati Restriktif.

PENYEBAB
Penyebab kardiomiopati bisa berbagai penyakit yang telah diketahui atau bisa memiliki penyebab yang tidak diketahui.


GEJALA
Beberapa penderita mungkin tidak mengalami gejala atau tanda kardiomiopati pada tahap awal penyakit kardiomiopati. Tetapi sejalan dengan berkembangnya penyakit kardiomiopati, gejala kardiomiopati dan tanda biasanya muncul.

Tanda atau gejala kardiomiopati biasanya meliputi:
  • Kehabisan nafas sewaktu mengerahkan tenaga atau bahkan sewaktu istirahat.
  • Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
  • Perut kembung berisi air.
  • Merasa lelah.
  • Detak jantung tidak beraturan yang dirasakan cepat, bergetar dan berdebar.
  • Pusing, kepala ringan dan pingsan.
Kardiomiopati jenis apapun bila tidak diobati, gejalanya akan memburuk. Pada penderita tertentu tanda dan gejala kardiomiopati cepat sekali memburuk, sedangkan yang lain tidak memburuk dangan waktu yang lama.


DIAGNOSA
Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, dan menanyakan kapan gejala-gejala Anda muncul, misalnya; apakah olahraga menyebabkan gejala. Jika dokter Anda berpikir Anda mengalami cardiomyopathy, Anda mungkin perlu menjalani beberapa tes untuk mengkonfirmasikan diagnosis.

Tes ini meliputi:
  • Chest X-ray. Apakah gambar jantung Anda akan menunjukkan membesar.
  • Echocardiogram. Ekokardiogram menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung. Dokter Anda dapat menggunakan gambar ini untuk memeriksa ukuran jantungmu dan gerakan seperti debar.
  • Elektrokardiogram (EKG). Dalam tes non-invasif ini, elektroda patch melekat pada kulit Anda untuk mengukur impuls listrik dari jantung Anda. EKG dapat menunjukkan gangguan dalam aktivitas listrik jantung Anda, yang dapat mendeteksi irama jantung abnormal dan daerah cedera.
  • Kateterisasi dan biopsi jantung. Dalam prosedur ini, sebuah pipa kecil (kateter) yang dimasukkan di pangkal paha dan melalui pembuluh darah ke jantung, di mana contoh kecil (biopsi) dari hati Anda dapat diekstraksi untuk analisa di laboratorium. Tekanan dalam kamar jantung dapat diukur untuk melihat seberapa kuat memompa darah melalui jantung Anda. Gambar dari arteri jantung dapat diambil selama prosedur (koroner angiogram) untuk memastikan bahwa jantung Anda tidak ada penyumbatan.
  • Cardiac Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI jantung adalah teknik pencitraan yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menciptakan gambaran dari jantung Anda. MRI jantung sering digunakan selain echocardiography, terutama jika gambar dari ekokardiogram Anda tidak membantu dalam membuat diagnosis.
  • Tes darah. Satu tes darah dapat mengukur B-type natriuretic peptide (BNP), sebuah protein yang diproduksi di jantung Anda. Tingkat BNP dalam darah Anda meningkat ketika jantung Anda tertekan karena gagal jantung, komplikasi yang terjadi pada cardiomyopathy.
Berbagai tes darah lainnya dapat dilakukan, termasuk untuk memeriksa fungsi ginjal dan menemukan anemia dan masalah tiroid. Tingkat besi Anda dapat diukur. Memiliki terlalu banyak dapat menunjukkan gangguan kelebihan besi yang disebut hemochromatosis. Zat besi yang terakumulasi terlalu banyak dalam jantung Anda dapat melemahkan otot jantung dan menyebabkan kardiomiopati.


PENCEGAHAN
Dalam kebanyakan kasus, anda tidak dapat mencegah cardiomyopathy. Berritahu dokter Anda jika Anda memiliki riwayat keluarga kondisi. Jika cardiomyopathy didiagnosis dini, pengobatan dapat mencegah penyakit memburuk.

Anda dapat membantu mengurangi kesmungkinan untuk gagal jantung dengan menghindari beberapa kondisi yang dapat berkontribusi pada jantung yang lemah, termasuk penyalahgunaan alkohol atau kokain, atau tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral. Mengendalikan tekanan darah tinggi dengan diet dan olah raga juga mencegah gagal jantung di kemudian hari.