Pages

Senin, 20 Juni 2011

Salah Pilih

Salah PilihSalah Pilih ~ Salah pilih seringkali menimbulkan penyesalan. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna. Bagaimana agar kita bisa mencegah sesal tak berguna, atau minimal hanya mengalami sesal dahulu pendapatan? Disini perlunya kemampuan untuk berimajinasi, atau membayangkan apa yang akan terjadi.Kita harus bisa membayangkan, kalau melakukan ini maka konsekuensinya ini, kalau memilih ini maka konsekuensinya ini, karena tidak ada perbuatan yang tidak punya konsekuensi.


Bagaimana kita tahu bahwa pilihan kita sudah benar? Hal itu bisa dilihat dari tanda-tanda yang kita rasakan, yakni hidup merasa aman, tentram, penuh rasa syukur, dan merasa mencapai apa yang kita inginkan. Kalau itu sudah kita rasakan, maka pilihan kita sudah benar. Berhasil belum tentu benar dalam memilih. Contohnya pencuri. Pencuri  mungkin merasa berhasil jika sudah mencuri. Tapi ia tidak memiliki rasa tenang dan bersyukur.

Bagaimna bila sudah terlanjur salah pilih? Yang sudah salah tidak perlu disesali. Pertanyaan dalam kesalahan adalah bukan "mengapa", tapi "apa yang bisa saya lakukan", dan"bagaimanasaya melakukan itu". Kalau hanya menyesali, kita akan rugi 2 kali: salah pilih, dan menyesal seumur hidup.